Selasa, 15 Januari 2013

Batik, Aset Warisan Budaya Indonesia



Batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia sangat penting peranan dalam mengangkat budaya Indonesia di kancah internasional. Batik sebagai aset warisan budaya Indonesia sudah sering dipamerkan di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Melansir berita VOA tanggal 12 Juli 2011 yang berjudul Batik Indonesia Semakin Mendunia, saya sangat bangga pamor batik di dunia semakin melambung, seperti tercermin dalam pameran batik berskala internasional oleh KBRI di Washington. Isteri Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington.

Pengklaiman Batik oleh Negara lain
Pada saat awal kasus Klaim ini terjadi, Batik merupakan salah satu yang pertama di klaim oleh Malaysia sebagai warisan kebudayaan milik negaranya. Pengakuan tersebut sempat membuat resah pengrajin batik dan juga menuai kemarahan rakyat Indonesia. Bahkan dalam laga final piala AFF lalu, sempat ramai informasi melalui Broadcast Message untuk memakai batik saat Indonesia bertanding melawan Malaysia. Klaim atas batik ini akhirnya dimenangkan oleh Indonesia dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh Unesco pada 2 Oktober 2009. Untuk itu, kita sebagai bangsa Indonesia patut mempertahankan batik sebagai warisan leluhur Indonesia agar tidak diklaim negara lain. Kini setiap tanggal 2 Oktober 2012 dirayakan sebagai Hari Batik Nasional. Hal ini bertepatan dengan penetapan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2009 silam. Pasalnya, ancaman dari pengusaha asing yang tak ragu menggelontorkan banyak uang demi mencontoh motif batik Indonesia pasti merugikan pengrajin lokal Tanah Air yang membutuhkan dana karena sulit mengembangkan usaha dengan modal mandiri.


Sejarah Batik
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan ‘malam’ (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing.  Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Seiring perkembangan zaman, kini corak batik mengalami perkembangan, yaitu beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, sketsa relief candi, wayang beber dan sebagainya. Hal ini seiring dengan perkembangan batik yang semakin indah, syarat makna dan filosofi. Harmonisasi antar sesama manusia, manusia dengan alam dan sang pencipta, maupun harapan akan kehidupan yang lebih baik, semua tertuang dalam motif. Selama ratusan tahun, tentunya sudah tak terhitung lagi berapa lembar batik yang telah dihasilkan para pengrajin batik Indonesia.



Foto Koleksi Pribadi, Baju Batik dan Songket di Pesta Pernikahan, 2011

Daerah Penghasil Batik
http://lifestyle.okezone.com/read/2012/08/10/29/676031/gaya-simpel-pilihan-busana-lebaran-annisa-pohan
Menilik daerah penghasil batik di Indonesia lebih didominasi oleh beberapa kota yang berada di pulau jawa seperti Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Mojokerto, Tulungagung, Ponorogo, Banyumas, dan beberapa kota lain. Kini hasil karya kain batik dapat mudah ditemui dalam berbagai bentuk mulai dari baju berbahan batik, sepatu hingga tas berbahan batik. Seiring perkembangan zaman, batik online pun kini berkembang pesat dalam perekonomian bangsa khususnya melalui jejaring internet, guna memudahkan pecinta batik memilikinya. Nah, saat ini karya berbatik lebih mudah anda temukan di berbagai situs online yang menjual beraneka ragam karya khas batik. Jadi bagi anda yang ingin belanja batik, bisa langsung klik saja lewat situs onlinenya. Bentuk yang ditawarkan pun semakin unik, beragam dan bernilai jual tinggi. Tidak mengherankan jika menantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Anissa Larasati Pohan memperkenalkan batik sejak dini pada anaknya, Almira Tunggadewi Yudhoyono. Selain itu, kecintaannya pada batik membuat ia membuka butik batik sekaligus toko batik dengan nama anaknya Alleira. Siapapun orangnya, bukan menjadi masalah untuk memperkenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia ke kancah nasional hingga internasional sekalipun. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai generasi penerus bangsa dapat membawa nama baik batik hingga cucu kita kelak bangga dengan memakai batik.

Kegunaan Batik
Fungsi batik memang sejak dahulu amatlah penting bagi masyarakat Indonesia secara turun-temurun. Dahulu kain batik adalah pakaian keluarga Jawa yang biasa dipakai untuk kegiatan sehari-hari, atau sering disebut kemben. Kini kain batik, bagi masyarakat keturunan Jawa, sudah menjadi barang bernilai sosial tinggi untuk melamar anak gadis orang sebagai hantaran berupa kain batik ataupun karya berbatik lainnya. Sama halnya dengan songket yang menjadi syarat jika seseorang lelaki ingin melamar anak gadis Palembang. 

Foto Koleksi Pribadi, Kain Batik sebagai Hantaran Pernikahan, 2011
Untuk terus melestarikan batik, sejak dahulu di setiap kantor pemerintahan ataupun swasta
di Indonesia hampir seluruh pegawainya diharuskan memakai seragam batik setiap hari jumat, terlebih saat ini  batik sudah menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2009 silam. Tidak hanya itu, pada setiap acara formal ataupun resmi baju batik menjadi andalan tersendiri bagi seseorang yang mengenakannya akan terlihat lebih formil dan sopan. Hal ini sudah barang tentu menjadi keunggulan pemakaian batik bagi setiap orang. Ya..marilah kita perkenalkan batik mulai dari sabang hingga internasional agar kelestarian dan hak patennya terus terjaga hingga generasi selanjutnya.


Sumber:

http://www.berbatik.com  
http://www.voaindonesia.com/content/batik-indonesia-semakin-mendunia-125500358/95502.html 
http://forum.kompas.com/nasional/106600-inilah-daftar-kebudayaan-indonesia-yang-diklaim-malaysia.html 

13 komentar:

  1. batik emang keren,.,
    visit my blog http://bit.ly/10lwXtJ

    BalasHapus
  2. batik, batik, batik is everlasting ;)

    BalasHapus
  3. batik milik dunia, di setiap bangsa punya batik dengan coraknya masing-masing. pencapaian batik tertinggi di perancis ialah prada, di afrika namanya madiba, di bangsa inca dan aztec namanya tattoo, di melayu nusantara namanya batik. bahkan di sepanjang pantura saja ada banyak ragam batik. belum lagi di sumatera, kalimantan, bali, sulawesi, nusatenggara dan papua. dan kita bangga, yang asli dan khas nusantara (jawa) ialah CANTING, alat tradisional untuk membatik yang tidak dimiliki bangsa lain. selamat hari batik setiap jumat, bahkan setiap hari bagi saya, dan selamat hari canting setiap 2 oktober.

    BalasHapus
  4. masukan membangun.. terimakasih Bos.

    BalasHapus
  5. Sekarang tidak hanya kalangan pemerintahan, mahasiswa, pelajar, bahkan masyarakat umum pun suka memakai batik pada hari tertentu, sudah saatnya insan pers/ media pun memiliki seragam dinas batik untuk mereka. hehehehe (hanya saran lho..!)- by angelo.ray999@gmail.com

    BalasHapus
  6. besok nambah koleksi batik ah....

    BalasHapus
  7. Batik = Indonesia!
    Batik itu miliknya Indonesia dan salah satu tali pengikat NKRI....
    Satu-satunya negara yang memiliki batik adalah Indonesia.

    BalasHapus
  8. Batik Palembang juga ada lho :)

    BalasHapus
  9. Batik merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya. Untuk itu kita sebagai warga negara yang baik hendaknya melestarikan dan menjaga kebudayaan tersebut. Jangan sampai warisan budaya kita ini direbut oleh negara lain karena kurangnya kesadaran dari warga negara kita sendiri yang enggan melestarikannya.

    BalasHapus
  10. kita juga punya nih artikel mengenai topik yang kalian bahas sekarang, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    klik di sini untuk download
    trimakasih

    BalasHapus