Sabtu, 19 Januari 2013

Pilihan Menjadi Wirausahawan

Koleksi Pribadi
Menjadi wirausahawan adalah pilihan yang tidak banyak orang pada umumnya ambil dalam mengarungi hidup di tengah perekonomian yang tidak menentu. Berada di zona nyaman dengan menjadi pegawai kantoran adalah pilihan yang banyak diambil orang dari sekian banyak pencari kerja di Indonesia. Pemikiran bahwa mendapat penghasilan akan lebih mudah didapat sebagai pegawai kantoran masih banyak menghantui masyarakat Indonesia pada umumnya. Karenanya, tak banyak orang yang rela melepas statusnya sebagai pegawai kantoran menjadi wirausahawan. Padahal, suatu negara dapat maju kalau minimal punya entrepreneur dua persen, seperti yang dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan.  Majunya kewirausahaaan sangat penting, khususnya bagi negara berkembang. Sebab, sektor ini dapat menjadi pendorong perekonomian bangsa. Persentase jumlah pengusaha saat ini baru 1,56 persen dari total penduduk Indonesia.


Koleksi Pribadi
Lihat saja Bob Sadino, pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Saat ini adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Ia rela melepas statusnya dari karyawan perusahaan ternama di Jerman menjadi seorang peternak ayam. Kini, jangan ditanya lagi berapa penghasilannya setiap bulan, sudah pasti lebih dari cukup.

Meskipun demikian, pertumbuhan wirausahawan atau entrepreneur di Indonesia terus berkembang seiring dukungan bank swasta ternama dan semangat pengusaha muda Indonesia dalam mengembangkan bisnisnya. Tak jarang setiap acara televisi saat ini mulai blak-blakan membicarakan bagaimana cara menjadi pengusaha sukses tanpa harus menjadi pegawai kantoran. Dimulai dari hobi dan kesukaan pada bidang tertentu dapat menghantarkan seseorang menjadi pebisnis muda. Mark Zuckerberg (Mark Elliot Zuckerberg), berhasil menjadi Billioner termuda didunia karena kepemilikannya atas situs jejaring sosial terbesar didunia “Facebook”. Di Indonesia, Rangga Umara pemilik Pecel Lele Lela, yang memulai usahanya pada tahun 2006. Sebelum di-PHK dari jabatan manajer di sebuah perusahaan, dengan modal awal sebesar Rp 3 juta, Rangga mulai melakukan inovasi pada usaha Pecel Lele Lela hingga memiliki cabang di hampir setiap provinsi di Indonesia. 


Foto Koleksi Pribadi; Warnet - Usaha Rumahan

Foto Koleksi Pribadi; Warnet - Usaha Rumahan

Melihat antusias dan semangat para pengusaha muda di Indonesia yang terus maju bersama usahanya masing-masing membuat seseorang membuka mata bahwa menjadi pengusaha adalah pilihan tepat untuk menjadi kaya, kaya materi dan kaya rohani. Ada kepuasan tersendiri dalam diri sebagai pemilik usaha jika usaha kita maju dan membuat orang-orang di sekeliling kita merasakan hasilnya. Karena itu, saat ini mulai tumbuh para pengusaha muda Indonesia yang mulai menancapkan peluang bisnisnya di berbagai bidang. Mulai dari anak kecil, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga dan pegawai kantoran mulai melirik menjadi pengusaha ketimbang bekerja menjadi mbak-mbak kantoran ataupun mas-mas kantoran. Sesuai bidang dan kesukaan masing-masing orang, seperti usaha kain flanel, makanan ringan; pisang hijau, usaha rumahan; warnet ataupun usaha fashion; batik ataupun tenun.  Ya...memang untuk memulai usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan, diawali dari hal kecil hingga dapat menumbuhkan usaha besar yang beromzet miliaran. Hmmm....ya..memang terkesan manis dan menggiurkan, asal dibarengi dengan usaha yang gigih dan pantang putus asa. Memperluas zona nyaman dari pegawai kantoran menjadi pengusaha yang memiliki anak asuh saat ini dirasa lebih mandiri dan terhormat dengan membuka lapangan pekerjaan sendiri. Selamat beriwirausaha kawula muda, Indonesia Bisa!


Sumber:

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/322681-menkop--jumlah-wirausahawan-ri-kalah-jauh, edisi 8 Juni 2012
http://www.iftfishing.com/city/featured/kuliner2/resto/pecel-lele-lela/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar