Minggu, 21 Oktober 2012

Berjaya di usia senja

Menjadi tua itu pasti. Bukankah seorang manusia hidup di dunia ini dengan tahapan yang sudah di tentukan alam, yakni bayi, anak - anak, remaja, dewasa dan tua. Tidak semua orang bisa melewati masa tua yang gemilang jika tidak dipersiapkan sejak awal. Saya suka sekali dengan pepatah seperti ini, “Muda kaya raya, tua berjaya. Pasalnya, menjadi tua dengan tetap mempunyai penghasilan sendiri dan dapat beraktifitas sendiri adalah hal yang berharga. Dimana banyak kaum paruh baya yang menjalani masa tuanya dengan hidup sakit-sakitan ataupun tinggal di panti jompo karena terasingkan.

Hal ini melansir dari berita VOA yang tayang pada 1 Oktober 2012 tentang PBB Desak Perlindungan Lebih Besar untuk Manula, yang menyatakan mendesak pemerintah di dunia untuk memiliki kemauan politik untuk melindungi kaum lanjut usia dan memastikan mereka dapat hidup dengan kesehatan yang baik dan harga diri, harus dapat diimplementasikan di setiap rumah tangga di Indonesia. Tua bukan berarti harus tinggal di panti jompo atau penampungan kaum manula. Memang tidak semua masyarakat Indonesia mimilih untuk menitipkan orang tua mereka di usia senja tinggal di panti jompo, untung Indonesia masih menganut asas kekeluargaan yang masih dipegang. Saya hanya ingin menekankan jika, orang tua tidak sepantasnya diasingkan di rumah penitipan kaum manula. Jika seorang anak masih mampu untuk menghidupi sekaligus merawat orang tuanya, kenapa tidak lebih baik tinggal di rumah anak saja atau tinggal di rumah sendiri. Lebih baik lagi jika para orang paruh baya dapat berkarya, menghasilkan sesuatu yang berharga dengan tetap beraktifitas sehari-hari tanpa harus membebani si anak untuk merawat kebutuhannya. Saya sungguh miris jika para orang paruh baya harus mendapatkan kesulitan menghidupi diri sendiri. Di beberapa negara, seperti Latvia dan Siprus, sekitar setengah dari mereka yang berusia lebih dari 60 tahunhidup dalam kemiskinan. Dan bahkan di negara-negara industri kayaseperti Jepang, manusia lanjut usia (manula) kesulitan mendapatkanbeberapa layanan. Saya setuju dengan ungkapan Babatunde Osotimehin, direktur eksekutif badan PBB , “Menjadi tua adalah sesuatu yang bisa dikelola, tapi sebelumnya hal itu harus dikelola dulu.”  

TRI/INDOPOS EDUCATION CENTER: Harini di tengah tanaman hiasnya.
Di Indonesia, ada tokoh wanita paruh baya yang dapat menyumbangkan sumbangsihnya pada lingkungan, dia adalah Eyang Harini, berusia lebih dari 80 tahun. Saat ini isu kerusakan lingkungan dan pemanasan global tengah hangat dibicarakan berbagai media, baik nasional maupun internasional, Harini Bambang Wahono menjadi salah satu tokoh pecinta lingkungan di Indonesia yang membuktikan keberhasilannya menjaga dan merawat lingkungan. Nenek yang akrab dipanggil eyang Harini adalah salah satu dari segelintir orang yang peduli dengan lingkungan. Ketekunannya untuk mengolah sampah organik dan non organik  membuatnya meraih berbagai penghargaan.  Pengharagaan demi penghargaan diperolehnya baik Juara Nasional Konservasi Alam dan Penghijauan dari Departemen Pertanian dan Kehutanan tahun 2000, Peraih penghargaan Kalpataru tahun 2001, Juara II piala Adipura tahun 2007, Salah satu dari 38 Tokoh Wanita Inspiratif Tupperware She CAN tahun 2009, Women of The Year Metro TV tahun 2003, Salah satu dari 10 wanita A Tribute to Women 2010 Perum LKBN ANTARA dengan The Plaza Semanggi & The Village Mall. Saya begitu salut dengan kecintaannya terhadap lingkungan, di umurnya yang sudah senja menjadi orang yang dapat menginspirasikan banyak orang baik tua ataupun muda untuk senantiasa menjaga lingkungan sekitar. Sebagai perbandingan usia tua bukan menjadi hambatan untuk tetap menghasilkan yang berguna baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan. Seperti tayangan Warung VOA 4 Juni 2012 - Aktif di Usia Senja (Bagian 2).


Meskipun tidak semua orang paruh baya di Indonesia mempunyai uang pensiunan kerja, namun banyak hal bisa dilakukan untuk tetap berkarya dengan lingkungan. Ya..banyak kegiatan yang bisa dilakukan para kaum manula untuk tetap aktif dalam kegiatan sehari-hari. Tidak harus membebani orang sekitar. Bukankah aktif secara fisik dan sosial kunci umur panjang? Menurut para ahli sikap positif adalah faktor panjang umur. Yang lainnya menunjukkan adanya hubungan dengan kecepatan seseorang berjalan. Para orang tua di usia senja dapat melakukan kegiatan yang menyenangkan juga sekaligus berkarya seperti Eyang Harini, misalnya saja dengan berkebun di halaman rumah, membuat kompos sederhana, mendaur ulang sampah, hingga menanam tanaman obat. Baik bukan...? Tidak sekedar beraktifitas secara fisik belaka, namun bisa menciptakan lingkungan hijau yang dimulai dari pekarangan rumah sendiri. Masa tua adalah saatnya menikmati kehidupan yang lebih bernilai, menikmati hasil kerja keras sewaktu muda, berkumpul bersama keluarga ataupun menggalakan lingkungan tetap hijau. Muda kaya raya, tua tetap berjaya..Cayoo...nenek..@__@



2 komentar:

  1. Nice line pipit...mengenai Eyang Harini, aku pernah liat di acara trans7 waktu tu Eyang bawa semacam tanaman ditaruh di pot kecil yang bisa mengusir nyamuk dari radius 1 meter..hmm aku jadi penasaran banget tanaman apa yang ditanam ma Eyang waktu itu, jadi browsing deh di internet..Great terus berkarya Eyang Harini.. :)

    BalasHapus
  2. Tanaman pengusir nyamuk sekaligus peredam radiasi komputer...

    BalasHapus