http://life.viva.co.id/news/read/326314-mitos-dan-fakta-seputar-ekowisata |
Melansir liputan Voice of Amerika (VOA) seksi siaran Bahasa Indonesia tentang Sekolah Kurikulum Khusus di AS (Bagian 3) - Warung VOA 11 Juni 2012, menarik kesimpulan saya bahwa belajar di "kelas hidup" dengan mengajak anak-anak sekolah dasar mengelola kebun sendiri menjadi model belajar yang mengasyikan siswa untuk lebih berinteraksi di alam terbuka.
"Saat musim panas, siswa sekolah di Amerika sering diajak untuk ikut mengelola kebun sekolah. Kebun ini berfungsi sebagai "Kelas Hidup", dan menjadi sarana belajar yang menyenangkan bagi siswa untuk lebih mengenal berbagai jenis tanaman, serangga, binatang peliharaan dan kehidupan lain di luar ruang kelas biasa." Jika metode belajar "kelas hidup" itu dapat di terapkan juga di sekolah dasar yang ada di Indonesia sangatlah bermanfaat dan lebih mengena pada diri siswa. Liputan dari Los Angeles,
California oleh Ning Nadia, Cak
Supri dan Tim Warung VOA ini bisa menjadi inspirasi kita sebagai bagian dari negara berkembang guna memajukan kualitas pendidikan anak sekolah dasar.
Dengan terjun langsung ke lapangan, anak-anak lebih mengenal bagaimana menanam tanaman dengan baik hingga dapat memetik hasilnya secara langsung. Hal ini bisa meningkatkan kreatifitas dan inisiatif anak dalam mengelola kebun sendiri. Tidak seperti belajar yang hanya duduk di kelas saja, dengan belajar di kelas hidup dapat mengajak anak-anak berinteraksi langsung dengan bercocok tanam, mengenal serangga, dan binatang peliharaan di alam terbuka.
Di provinsi Lampung - Indonesia, saat ini terdapat Sekolah Alam yang diberi nama Sekolah Alam Lampung. Pada tahun pelajaran 2011/2012 adalah saat pertama kalinya Sekolah Alam Lampung meluluskan siswa jenjang SMP. Ya, SMP Alam Lampung sudah beroperasi selama tiga tahun! Sekolah Alam yang berdiri sejak tahun 2003, sampai sejauh ini sudah meluluskan beberapa angkatan untuk jenjang PAUD (Kober dan TK), dan tahun ini 4 angkatan untuk jenjang SD. Sekolah Alam Lampung berada tepat di Jl. Airan Raya, Ds. Way Huwi (depan Polsekta Sukarame) Bandar Lampung. Kurikulum Sekolah Alam Lampung adalah green education (khas sekolah alam).
Jenjang SD adalah masa-masa keemasan untuk menanamkan karakter akhlak mulia melalui lebih banyak kebiasaan sederhana sehari-hari, selain 5S, kebiasaan memungut/membuang/memilah sampah, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, berkebun dan beternak, outbound, outing, bisnis dan ekstra-kurikuler.
Selain dapat mengajak anak sadar akan lingkungan, tetapi juga dapat mengarahkan anak untuk menjalankannya.
Ya memang benar, dengan adanya pengalaman belajar di kelas terbuka, membuat mereka yang tadinya tidak mengenal tanaman menjadi tahu dan senang memelihara tanaman untuk dapat mencicipi hasilnya setelah di panen. Menikmati hasil panen buah dari kebun sendiri yang ditanam sendiri merupakan satu keuntungan yang dapat mereka peroleh tanpa harus membeli di pasar. Anak-anak tidak hanya tahu mengkonsumsi saja, namun bisa memproduksi tanaman dengan berkebun. Jika anda membutuhkan tomat atau buah mentimun, silahkan pergi ke kebun dan nikmati hasilnya. Tidak hanya itu, kemampuan anak tentang pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pastinya akan meningkat. Seperti yang dilakukan siswa-siswa di Amerika di musim panas, yang membuat kandang ayam sendiri untuk memelihara binatang peliharaan ayam. Sungguh menyenangkan bukan....? Tentu saja.
Di provinsi Lampung - Indonesia, saat ini terdapat Sekolah Alam yang diberi nama Sekolah Alam Lampung. Pada tahun pelajaran 2011/2012 adalah saat pertama kalinya Sekolah Alam Lampung meluluskan siswa jenjang SMP. Ya, SMP Alam Lampung sudah beroperasi selama tiga tahun! Sekolah Alam yang berdiri sejak tahun 2003, sampai sejauh ini sudah meluluskan beberapa angkatan untuk jenjang PAUD (Kober dan TK), dan tahun ini 4 angkatan untuk jenjang SD. Sekolah Alam Lampung berada tepat di Jl. Airan Raya, Ds. Way Huwi (depan Polsekta Sukarame) Bandar Lampung. Kurikulum Sekolah Alam Lampung adalah green education (khas sekolah alam).
http://sekolahalamlampung.weebly.com/galeri-foto.html |
Selain dapat mengajak anak sadar akan lingkungan, tetapi juga dapat mengarahkan anak untuk menjalankannya.
Koleksi Pribadi |
Koleksi Pribadi |
Jika model belajar di kelas terbuka di terapkan di setiap sekolah dasar di Indonesia, anak-anak dapat belajar sambil bermain, tidak hanya mengandalkan teori tapi dapat mempraktekkan langsung bercocok tanam di kebun sendiri. Dengan begitu, sistem pendidikan tidak terkotak-kotak di kelas semata. Ayo galakan kelas hidup mulai dari rumah sendiri bagi kreatifitas anak-anak di usia emas mereka. Kita jadi punya kebun sendiri di rumah dan di sekolah..^^ Satu Anak Satu Pohon. @__@
Sumber:
http://life.viva.co.id/news/read/326314-mitos-dan-fakta-seputar-ekowisata
http://www.youtube.com/watch?v=dJevShcmRpE
http://sekolahalamlampung.weebly.com/kurikulum-sal.html
Foto dari koleksi pribadi
Sumber:
http://life.viva.co.id/news/read/326314-mitos-dan-fakta-seputar-ekowisata
http://www.youtube.com/watch?v=dJevShcmRpE
http://sekolahalamlampung.weebly.com/kurikulum-sal.html
Foto dari koleksi pribadi
selamat ya udah menang di VOA edisi november
BalasHapuseh salah, edisi september. congrats
BalasHapusnumpang ngasih selamat. :D
Hapusya..makasih mba.boleh aku add facebook or twitter nya ya mba..
BalasHapusNice post....
BalasHapusSalam kenal
@ibnu fajar ya..ada fb atau twitter...?
BalasHapusselamat ya
BalasHapus@utamiutar
makasih...
BalasHapusSelamat dah menang,, kunjungi blogku juga ya :D
BalasHapusceritabc.blogspot.com :)
@Ryan..aku add di fb .terimakasih..
BalasHapus