Berbicara
tentang bisnis makanan Indonesia memang tidak ada habisnya. Indonesia
kaya kuliner nusantara yang beragam cita rasanya mulai dari pulau
Sumatera hingga Indonesia bagian timur. Mulai dari makanan ringan hingga
masakan khas Indonesia. Salah satunya adalah bisnis tempe yang dikelola warga
Indonesia yang menetap di Jepang, Rustono Juragan Tempe dari grobogan.
Terlahir di kota kecil Grobogan, Jawa Tengah ternyata tidak
menyurutkan
semangat juang Rustono (43).
Tidak hanya di Negeri Sakura, di negara adidaya, Amerika Serikat. Adalah Ratina Muljono yang
mempopulerkan tempe di California dengan membuka Tempe House. Media internasional Voice of Amerika menyebutkan Ratina datang ke AS sejak 1999. Ratina pun belajar membuat tempe
segar. Ternyata membuat
tempe tidak semudah yang dia duga. Setelah menghabiskan 6 karung
kedelai, barulah ia bisa membuat tempe seperti yang diharapkan. Ratina
menjual tempe Lomalinda seharga US$1 per bungkus atau sekitar Rp 10.000.
Awalnya,
ia yang menawarkan ke toko atau supermarket, namun sekarang justru toko
atau supermarket yang memesan dan membayar di muka. Tempe buatannya
disukai pelanggan karena rasanya yang enak dan menjual.
|
Rustono, pengusaha tempe asal Jawa Tengah-Indonesia |
Suksesnya orang Indonesia, Rustono, mendirikan pabrik tempe di
Jepang, membuktikan bahwa membuka
usaha sendiri terlebih bisnis makanan khas Indonesia banget, tempe,
bisa menjadi lahan yang menguntungkan bagi kehidupan seseorang. Mantan
bell boy Hotel Sahid Yogyakarta ini sukses merintis usaha tempe di
negeri sakura, Jepang. Hijrahnya Rustono ke Tokyo, Jepang telah membuatnya berhasil
menjadi pengusaha tempe di negeri sakura. Selain itu, seorang Ratina asal Indramayu, Jawa Barat ini menginspirasikan kita sebagai warga negara Indonesia, dengan membuka usaha sendiri
tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi juga dapat membuka
lapangan pekerjaan bagi orang lain, tentunya berguna bagi orang lain. Sungguh pengalaman yang patut
dicontoh. Hmmm... pingin jadi pengusaha tempe nih..@__@.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar