"Dengan kegigihan, anak Kota Apel dapat bekerja di The Big Apple, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatnya berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia."2
Film yang merupakan hasil ekranisasi dari sebuah novel yang berjudul sama, 9 Summers 10 Autumns, karya Iwan Setyawan adalah sebuah pengalaman hidup yang menghasilkan karya nyata. Iwan Setiawan berhasil meraih sukses berkat cinta dan dukungan keluarga. Sebuah film yang patut di tonton oleh anak Indonesia untuk berjuang meraih keberhasilan dalam bidang pendidikan demi meningkatkan taraf hidup. Bercerita tentang kisah seorang anak sopir angkot di Kota Batu, JawaTimur, bernama Iwan Setyawan, yang hidup dengan keterbatasan ekonomi. Berkat kegigihannya, ia mampu menembus batas mimpi dan sukses menjadi direktur di sebuah perusahaan ternama di New York, Amerika Serikat.
Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Sementara ibunya, tidak tamat Sekolah Dasar. Ia tumbuh besar bersama empat saudara perempuan. Tak ada mainan yang bisa diingatnya. Tak ada sepeda, tak ada boneka, hanya buku-buku pelajaran yang menjadi "teman bermain"-nya.
Disutradarai oleh Ifa Isfansyah yang sukses dinobatkan menjadi sutradara terbaik di ajang FFI 2011, novel 9 Summers 10 Autumns berhasil mengangkat perjuangan anak Indonesia yang maju di negeri Paman Sam. Sosok Iwan Setyawan dewasa diperankan oleh Ihsan Tarore, yang dikenal khalayak ramai sebagai pemenang Indonesian Idol 2006.
Kisah perjuangan keluarga Indonesia yang berawal dari mimpi seorang laki-laki Indonesia untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga dengan keberhasilan meraih pendidikan atas kerja keras yang telah dilakukan oleh anak bangsa bernama Iwan Setiawan. Tak heran jika film ini pantas di tonton oleh semua kalangan, mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak. Benar-benar menakjubkan. Mengangkat pentingnya kebersamaan dan dukungan keluarga hingga dapat mengantarkan seseorang menuju kesuksesan di negara Adidaya Amerika. Tidak hanya mengangkat wajah perfilman Indonesia di mata dunia tapi juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berjuang dan bekerja keras dalam mewujudkan impian masa depan. Bukan hanya mengkritik tapi dapat menghasilkan karya yang bisa di tonton semua orang. Wah...jadi terinspirasi untuk membuat karya nyata.@__@. Apalagi lokasi-lokasi pengambilan gambar bertempat di Batu, Malang, Bogor, Jakarta, dan terakhir New York, AS. Wah jadi penasaran dan pingin segera nonton filmnya. Tapi sabar, katanya film ini bisa kalian nikmati di bioskop bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember 2012. Maju terus Indonesiaku!
Sumber:
1. http://www.voaindonesia.com/media/video/1554223.html
2. http://www.goodreads.com/book/show/10552747-9-summers-10-autumns
3. http://www.youtube.com/watch?feature=endscreen&v=3auQg9euYJo&NR=1
Begitu menginspirasi...musti nonton n baca bukunya :)
BalasHapusbener-bener mba,....@_@
BalasHapusmbak pipit febri maaf sebelumnya... kalau boleh dan minta tolong.. kirim ke vivalog tolong masukkin banner kabar terpopuler VIVA di blognya... mohon maaf ya mbak... Terima kasih... ngomong-ngomong artikel di blog mbak keren-keren lho mbak... refrensinya VOA semua ya ? :D
BalasHapus@Mohamadekonugroho, sudah mas..hehe..maaf saya bingung ...copy bannernya dimna..:) Iya..makasih
BalasHapus