Sumber daya alam yang melimpah bukan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu negara. Namun, yang terpenting adalah pengoptimalan sumber daya manusia. Ini mengapa pengembangan sumber daya manusia begitu penting dalam membangun kemajuan suatu negara. Kita bisa melihat negara Belanda yang mampu menciptakan kelebihan di atas segala keterbatasan. Yup, Belanda, negara kincir angin dengan keelokan bunga tulipnya sukses membangun mahakarya hebat bendungan untuk menahan air laut. Ide besar yang menginspirasikan dunia bagaimana bisa membuat daerah yang awalnya permukaan air menjadi pemukiman penduduk. Luar biasa...
Pembuatan Daratan Buatan
Di tengah kesulitan terdapat kesempatan. “In the middle of difficulty lies opportunity.” - Albert Einstein
Belanda. Negara dengan luas hanya 41.548 km² dimana sekitar 27 persen wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Bila dipikir bagaimana bisa penduduk Belanda bisa hidup bertahan di atas permukaan air? Orang-orang Belanda pun segera membuat bendungan-bendungan untuk menahan air yang mengelilingi tanah Belanda. Bendungan pertama dibangun seribu tahun lalu. Dengan meletakbukit-bukit pasir mengelilingi tanah-tanah yang rendah letaknya, di sekitar daerah di pesisir pantai Belgia sampai dengan provinsi Groningen dan Frisland di Belanda bagian Utara. Terbentuklah Pematang Raksasa, begitu orang Belanda menyebutnya.
Afsluitdijk nama karya tersebut. Pada monumen bendungan Afsluitdijk tertulis: “Bangsa yang hidup, membangun masa depannya”. Dari kalimat tersebut dapat tercermin gigihnya perjuangan para penggagasnya. Afsluitdijk adalah salah satu mahakarya modern Belanda, satu keping bendungan yang membentang sepanjang 32 km lurus-lempeng, seolah seperti garis yang membelah lautan. Di atas bendungan tersebut terbentang jalan bebas hambatan dan jalur khusus untuk sepeda. Afsluitdijk menjadi yang pemandangan indah bagi orang yang berkendara di atasnya.
Sumber: http://www.goingdutchtours.com/afbeeldingen/1700_afsluitdijk.jpg
Proyek ambisius Afsluitdijk dibangun pada tahun 1920 dengan ‘menguras dan mengeringkan’ laut. Terbayangkah oleh Anda bagaimana bisa menguras laut? Perjuangan negara tulip ini belum berhenti. Suatu pekerjaan mahakarya konstruksi modern yang jauh lebih besar dan rumit dari Afsluitdijk dirancang. Delta Works namanya, proyek ini adalah pembangunan tanggul penahan gelombang laut.
Sumber: http://www.cityguiderotterdam.com/uploads/pics/deltawerken_01.jpg
Tidak diragukan lagi Afsluitdijk dan Delta Work, dua mega proyek tersebut kini dipercaya menjadi salah satu keajaiban konstruksi raksasa di dunia modern ini. Belajar dari tuntutan alam untuk dapat bertahan di negara sendiri, terlebih mewujudkan hidup di bawah lautan! Konstruksi untuk menahan air tersebut dapat kita lihat pada bangunan Benteng Kuto Besak Palembang, kota kelahiran Ibu saya, menjadi peninggalan Belanda yang terkenal hingga seluruh nusantara. Setelah berhasil memperluas daratan, Belanda menggunakan teknologi kincir air untuk membantu pertanian dan industri. Seperti untuk menggergaji kayu, memproduksi kertas, dan menggiling jagung. Kini kincir angin menjadi obyek wisata.
http://yahdiniqornin.files.wordpress.com/2012/05/kincir3.jpg |
Indonesia yang memiliki iklim tropis sungguh beruntung, dengan kekayaan alamnya yang melimpah dan tanahnya yang subur. Tidak ada salahnya untuk mencontoh inovasi Belanda yang berhasil menjadi pioner megaproyek yang dicontoh dunia. Salut melihat kreativitas Belanda yang menciptakan ‘Penakluk Air’ yang mampu melindungi negerinya disaat banjir. Tak heran jika banyak proyek dunia berkiblat pada Belanda dengan kemajuan teknologinya yang muktahir. Indonesia harus bisa meniru kreativitas Belanda seperti ini.
Referensi:
http://www.nesoindonesia.or.id/tinggal-di-belanda/tentang-belanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar