Kamis, 11 Januari 2018

Nikmatnya Taraweh di Masjid Nabi Madinah


Tepat di pertengahan bulan Ramadhan 1438 Hijriyah, pada hari ke - 10 Ramadhan 5 Juni 2017, kali pertama aku memenuhi panggilanNya shalat taraweh berjamaah bersama mama di Masjid Nabawi Madinah, kota suci tempat Nabi Allah, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Suasana haru, bahagia, sedih…semua campur aduk saat menginjakkan kaki di Masjid Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Madinah, Saudi Arabia.  Sungguh indah merasakan suasana ruhiyah, batiniah, yang luar biasa. Semoga semua yang belum pernah kesini, disegera, dan yang sudah pernah, diundang lagi oleh ALLAH azza wa jalla. Tak lepas menghaturkan shalawat Nabi, Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad. 

 5 Juni 2017, Day 10 Ramadhan 1438

Tak terasa hari begitu cepat, hari sudah sore dan adzan maghrib segera tiba menunjukkan waktu berbuka telah tiba. Setelah berbuka takjil di masjid Nabawi dan shalat maghrib berjamaah, aku dan rombongan  bergegas menuju hotel untuk makan nasi, maklum namanya juga orang Indonesia meski sudah berbuka kurma, roti dan yoghurt perut belum afdhol kalau belum menyantap nasi dan teman-temannya.

Perjalanan memenuhi panggilan Allah  azza wa jalla  pada bulan Ramadhan di kota suci Madinah benar-benar harus bisa mengatur waktu agar tidak terbuang hanya untuk urusan remeh temeh seperti mandi, makan, istirahat, tidur dan jalan-jalan. Makan tak bisa dinikmati pelan-pelan karena dikepala terpikir untuk bersegera ke masjid kembali agar bisa mendapatkan tempat yang nyaman untuk shalat Isya dan shalat Tarawih. Makan buah secukupnya agar tidak dehidrasi, maklum saat itu suhu Madinah mencapai 45 derajat celcius.  Suasana masjid Nabi saat bulan Ramadhan terasa begitu padat, setiap orang yang rindu kekasih Allah berlari ke masjid baik penduduk lokal setempat maupun dari seluruh dunia. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar.


Jarak antara adzan dan iqamah di Masjid Nabawi kurang lebih 20 menit sehingga ada tersedia cukup banyak waktu untuk melakukan Shalat Rawatib Qabliyah Isya. Shalat Isya 4 rakaat berjalan cepat karena surah yang dibaca surah pendek-pendek. Tiba saatnya kemudian untuk shalat Tarawih yang kutunggu-tunggu. Shalat tarawih sebanyak 20 rakaat dilaksanakan 2 rakaat 2 rakaat dan witir 3 rakaat (2 rakaat dan 1 rakaat). Bacaan surah yang dibaca adalah surah yang panjang. Suara imam yang begitu syahdu mengalunkan bacaan ayat-ayat suci membuat hati ini tergetar, apalagi imam sempat tergetar dan berhenti bacaannya menahan isak tangis, membuat hatiku menjadi ikut sesak, rasa tak kuat menahan luapan rasa yang mendesak-desak dalam dada. Nikmat mana lagi yang kau dustakan, merasakan langsung bulan suci Ramadhan di kota suci Nabi Allah, perasaan yang begitu membuncah bahagia…haru…sedih karena begitu cepat sekali waktu….. Ya Rob. Ijinkan hamba kembali lagi sesering mungkin bersama keluarga hamba ke sini, Masjid Nabi Allah. Allahumma Ya Allah.

1 komentar:

  1. jauh banget ya mbak jarak adzan dan iqomah, jadi bisa shalat sunnah dulu. Ahhhh Semoga tahun depan bisa nyusul. Aaamiin

    BalasHapus