Tepat di pertengahan bulan Ramadhan 1438 Hijriyah, pada hari ke - 10 Ramadhan 5 Juni 2017, kali pertama aku memenuhi panggilanNya shalat taraweh berjamaah bersama mama di Masjid Nabawi Madinah, kota suci tempat Nabi Allah, Nabi Muhammad shallallahu '
Suasana haru, bahagia, sedih…semua campur aduk saat menginjakkan kaki di
Masjid Nabi shallallahu ' alaihi wa sallam, Madinah, Saudi Arabia. Sungguh indah merasakan suasana ruhiyah,
batiniah, yang luar biasa. Semoga semua yang belum pernah kesini, disegera, dan
yang sudah pernah, diundang lagi oleh ALLAH azza wa jalla. Tak lepas menghaturkan
shalawat Nabi, Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
5 Juni 2017, Day 10 Ramadhan 1438 |
Tak terasa hari begitu cepat, hari sudah sore dan adzan
maghrib segera tiba menunjukkan waktu berbuka telah tiba. Setelah berbuka
takjil di masjid Nabawi dan shalat maghrib berjamaah, aku dan rombongan bergegas menuju hotel untuk makan nasi, maklum
namanya juga orang Indonesia meski sudah berbuka kurma, roti dan yoghurt perut belum
afdhol kalau belum menyantap nasi dan teman-temannya.
Perjalanan memenuhi panggilan Allah azza wa jalla pada bulan Ramadhan di kota suci Madinah benar-benar harus bisa mengatur waktu agar tidak terbuang hanya untuk urusan remeh temeh seperti mandi, makan, istirahat, tidur dan jalan-jalan. Makan tak bisa dinikmati pelan-pelan karena dikepala terpikir untuk bersegera ke masjid kembali agar bisa mendapatkan tempat yang nyaman untuk shalat Isya dan shalat Tarawih. Makan buah secukupnya agar tidak dehidrasi, maklum saat itu suhu Madinah mencapai 45 derajat celcius. Suasana masjid Nabi saat bulan Ramadhan terasa begitu padat, setiap orang yang rindu kekasih Allah berlari ke masjid baik penduduk lokal setempat maupun dari seluruh dunia. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar.
Jarak antara adzan dan iqamah di Masjid Nabawi kurang lebih
20 menit sehingga ada tersedia cukup banyak waktu untuk melakukan Shalat
Rawatib Qabliyah Isya. Shalat Isya 4 rakaat
berjalan cepat karena surah yang dibaca surah pendek-pendek. Tiba saatnya
kemudian untuk shalat Tarawih yang kutunggu-tunggu. Shalat tarawih sebanyak 20 rakaat dilaksanakan 2 rakaat 2 rakaat dan
witir 3 rakaat (2 rakaat dan 1 rakaat). Bacaan surah yang dibaca adalah
surah yang panjang. Suara imam yang begitu syahdu mengalunkan bacaan ayat-ayat
suci membuat hati ini tergetar, apalagi imam sempat tergetar dan berhenti bacaannya
menahan isak tangis, membuat hatiku menjadi ikut sesak, rasa tak kuat menahan
luapan rasa yang mendesak-desak dalam dada. Nikmat mana lagi yang kau dustakan,
merasakan langsung bulan suci Ramadhan di kota suci Nabi Allah, perasaan yang
begitu membuncah bahagia…haru…sedih karena begitu cepat sekali waktu….. Ya Rob.
Ijinkan hamba kembali lagi sesering mungkin bersama keluarga hamba ke sini,
Masjid Nabi Allah. Allahumma Ya Allah.
jauh banget ya mbak jarak adzan dan iqomah, jadi bisa shalat sunnah dulu. Ahhhh Semoga tahun depan bisa nyusul. Aaamiin
BalasHapus