Jumat, 03 Mei 2013

Belanda, Inspirasi Dunia

Pada era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan berbagai kebutuhan pangan, sandang, dan papan semakin meningkat. Setiap orang berusaha bertahan hidup dengan berbagai keterbatasan yang menghimpit. Para ilmuwan pun berupaya mengembangkan diversifikasi pertanian untuk peningkatan produksi pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian. Demikian juga dengan kebutuhan sandang dan papan setiap manusia yang berbeda-beda. Jika sumber daya alam yang tersedia pun terus terguras, bagaimanakah keberlangsungan hidup anak cucu kita?

Sumber daya alam yang melimpah bukan menjadi tolak ukur keberhasilan suatu negara. Namun, yang terpenting adalah pengoptimalan sumber daya manusia. Ini mengapa pengembangan sumber daya manusia begitu penting dalam membangun kemajuan suatu negara. Kita bisa melihat negara Belanda yang mampu menciptakan kelebihan di atas segala keterbatasan. Yup, Belanda, negara kincir angin dengan keelokan bunga tulipnya sukses membangun mahakarya hebat bendungan untuk menahan air laut. Ide besar yang menginspirasikan dunia bagaimana bisa membuat daerah yang awalnya permukaan air menjadi pemukiman penduduk. Luar biasa...

Pembuatan Daratan Buatan

Di tengah kesulitan terdapat kesempatan. “In the middle of difficulty lies opportunity.” - Albert Einstein

Belanda. Negara dengan luas hanya 41.548 km² dimana sekitar 27 persen wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Bila dipikir bagaimana bisa penduduk Belanda bisa hidup bertahan di atas permukaan air? Orang-orang Belanda pun segera membuat bendungan-bendungan untuk menahan air yang mengelilingi tanah Belanda. Bendungan pertama dibangun seribu tahun lalu. Dengan meletakbukit-bukit pasir mengelilingi tanah-tanah yang rendah letaknya, di sekitar daerah di pesisir pantai Belgia sampai dengan provinsi Groningen dan Frisland di Belanda bagian Utara. Terbentuklah Pematang Raksasa, begitu orang Belanda menyebutnya.

Afsluitdijk nama karya tersebut. Pada monumen bendungan Afsluitdijk tertulis: “Bangsa yang hidup, membangun masa depannya”. Dari kalimat tersebut dapat tercermin gigihnya perjuangan para penggagasnya. Afsluitdijk adalah salah satu mahakarya modern Belanda, satu keping bendungan yang membentang sepanjang 32 km lurus-lempeng, seolah seperti garis yang membelah lautan. Di atas bendungan tersebut terbentang jalan bebas hambatan dan jalur khusus untuk sepeda. Afsluitdijk menjadi yang pemandangan indah bagi orang yang berkendara di atasnya.

 Sumber: http://www.goingdutchtours.com/afbeeldingen/1700_afsluitdijk.jpg

Proyek ambisius Afsluitdijk dibangun pada tahun 1920 dengan ‘menguras dan mengeringkan’ laut. Terbayangkah oleh Anda bagaimana bisa menguras laut? Perjuangan negara tulip ini belum berhenti. Suatu pekerjaan mahakarya konstruksi modern yang jauh lebih besar dan rumit dari Afsluitdijk dirancang. Delta Works namanya, proyek ini adalah pembangunan tanggul penahan gelombang laut.


 Sumber: http://www.cityguiderotterdam.com/uploads/pics/deltawerken_01.jpg


Tidak diragukan lagi Afsluitdijk dan Delta Work, dua mega proyek tersebut kini dipercaya menjadi salah satu keajaiban konstruksi raksasa di dunia modern ini. Belajar dari tuntutan alam untuk dapat bertahan di negara sendiri, terlebih mewujudkan hidup di bawah lautan! Konstruksi untuk menahan air tersebut dapat kita lihat pada bangunan Benteng Kuto Besak Palembang, kota kelahiran Ibu saya, menjadi peninggalan Belanda yang terkenal hingga seluruh nusantara. Setelah berhasil memperluas daratan, Belanda menggunakan teknologi kincir air untuk membantu pertanian dan industri. Seperti untuk menggergaji kayu, memproduksi kertas, dan menggiling jagung. Kini kincir angin menjadi obyek wisata.

http://yahdiniqornin.files.wordpress.com/2012/05/kincir3.jpg